Rabu, 04 November 2009



Miss Indonesia Universe 1995 - 2010

1. Miss Indonesia Universe 1995
Susanty Manuhutu
Dalam ajang Miss Universe 1995, Susanty menjadi wakil Indonesia diajang yang dilaksanakan
di Windhoek Namibia, akan tetapi prestasi susanty diajang ini sangat buruk karena susanty
menempati posisi ke - 70 dari 82 negara yang mengikuti ajang tersebut. akan tetapi ini
merupakan debut pertama Indonesia kembali diajang Miss Universe setelah 12 tahun absent.

2. Miss Indonesia Universe 1996
Alya Rohalie
Tahun 1996, Indonesia mengirimkan wakilnya secara resmi lewat pemilihan Puteri Indonesia
1996 keajang Miss Universe 1996 untuk kedua kalinya. Ajang yang dilaksanakan di Las Vegas
Nevada, USA itu menuai Pro dan Kontra di Indonesia yang datang dari kalangan Pejabat
seperti penolakan keras dari ibu negara Ibu Tien Soeharto dan Menteri Peranan Wanita
Mien Sugandi yang mengecam keras pengiriman wakil Indonesia ke ajang bergengsi dengan
alasan kontes bikini yang tidak sesuai dengan moral bangsa. Akan tetapi Alya Rohalie selaku
Puteri Indonesia 1996 tetap mengikuti ajang tersebut. namun perjalanan Alya diajang itu
tidak berjalan mulus seiring dengan gagalnya ia menembus Top 10 semifinalist kala itu. Alya
berada diperingkat 67 dari 79 negara yang mengikuti kontes tersebut. dan tahun itu
merupakan terakhir kalinya Indonesia berkompetisi diajang Miss Universe karena alasan
Krisis Ekonomi yang melanda Indonesia hingga tahun 2000 sehingga pemilihan Puteri
Indonesia ditiadakan untuk sementara waktu sampai kembali lagi diselenggarakan pada tahun
2000 hingga sekarang. Akan tetapi dari tahun 2000 sampai tahun 2004 pemenangnya tidak
diikutkan dalam kompetisi Miss Universe seperti sebelum - sebelumnya. Namun dari tahun
2000 hingga sekarang pemenang Miss Universe selalu dihadirkan pada malam puncak
pemilihan Puteri Indonesia.

3. Miss Indonesia Universe 2005
Artika Sari Devi ( Puteri Indonesia 2004 )
Tahun 2005, Indonesia kembali berkompetisi diajang Miss Universe 2005 yang kala itu
diselenggarakan di Impact Arena, Bangkok Thailand. Pro dan Kontra pun mewarnai
keberangkatan Artika Sari Devi kala mengikuti ajang tersebut. Alhasil, walaupun adanya pro dan kontra mengenai keikutsertaannya, Artika berhasil menembus Top 15 Miss Universe 2005. Satu prestasi yang membanggakan Indonesia saat itu dimana wakil Indonesia merupakan satu - satunya negara Asia yang berhasil menjadi semifinalist bahkan mengalahkan kiprah tuan rumah Thailand. Keberhasilan Artika sekaligus mengukuhkan dirinya sebagai wanita Indonesia pertama yang berhasil meraih trophy kemenangan sebagai Top 15 sepanjang sejarah Indonesia mengikuti ajang Miss Universe hingga sekarang.

4. Miss Indonesia Universe 2006
Nadine Chandrawinata ( Puteri Indonesia 2005 )
tahun selanjutnya tepatnya tahun 2006, Indonesia mengirimkan wakilnya untuk ke empat kalinya. kala itu wakil DKI Jakarta yang memenangkan Puteri Indonesia 2005 yakni Nadine Chandrawinata menjadi duta bangsa diajang Miss Universe 2006 yang diselenggarakan di kota Los Angeles, USA. Namun tahun itu wakil Indonesia tidak berhasil menembus semifinalist Top 20, bahkan untuk meraih awards saja Nadine harus kalah dengan Miss Japan yang memenangkan gelar Best National Costume, sementara Nadine hanya menempati posisi Runner Up 1 Best National Costume, sementara untuk Miss Congeniality iapun masih berada dibawah Miss Ghana yang berhasil meraih gelar Miss Congeniality. Kiprah Nadine diajang Miss Universe 2006 memang terbilang lumayan, berbagai perhatian saat ia mengikuti karantina tertuju padanya, bahkan ia berkali kali sempat difavoritkan untuk jadi pemenang dan berkali kali pula ia masuk dalam Leaderboard Miss Universe 2006. Akan Tetapi dimalam final ia berhasil dikalahkan Miss Etiophia, Dina Fekadu dan Miss Trinidad & Tobago Kenisha Thom yang nota bene memiliki kecantikan dibawah standar ketimbang Nadine.

5. Miss Indonesia Universe 2007
Agni Pratistha Arkadevi Kuswardhono ( Puteri Indonesia 2006 )
Ditahun 2006, Yayasan Puteri Indonesia melaksanakan pemilihan Puteri Indonesia yang dipersiapkan menjadi wakil Indonesia diajang Miss Universe 2007 yang diselenggarakan di Mexico City, Mexico. Kegagalan Nadine diajang Miss Universe 2006 membuat Yayasan Puteri Indonesia lebih selektif dalam memilih wakilnya yang akan berkompetisi diajang terbesar ke dua didunia. Namun dalam ajang yang diikuti oleh 77 negara termasuk Indonesia tidak membuat wakil Indonesia Agni Pratistha masuk menjadi semifinalist. padahal selama karantina Agni menjadi yang difavoritkan, bahkan kecantikan Agni dalam ajang Miss Universe 2007 diprediksikan bisa menembus jajaran Top 15 dan mengulang kembali kesuksesan yang diraih Artika Sari Devi ditahun 2005. Agni harus kalah bersaing dengan rekan - rekannya se Asia yakni Miss Thailand, Miss India, Miss Korea dan Miss Japan yang berhasil menjadi semifinalist, bahkan Korea dan Japan berhasil menembus Top 5. Bahkan Agni harus mengakui kelebihan Miss Tanzania Flaviana Matata wanita pertama yang menggunduli kepalanya diajang Miss Universe itu berhasil masuk sebagai finalist dan menduduki peringkat ke 6. Miss Japan Riyo Mori yang sebelumnya tidak masuk dalam daftar prediksi pemenang Miss Universe 2007 dimalam final berhasil meraih mahkota kemenangan dan dinobatkan sebagai Miss Universe 2007 menggantikan kedudukan Juleyka Rivera Mendoza dari Puerto Rico sebagai Miss Universe 2006. Bahkan untuk awards Agni dikalahkan oleh wakil dari China yang berhasil meraih gelar Miss Congeniality dan Miss Philippines dinobatkan sebagai Miss Photogenic. sementara Agni sendiri hanya berhasil menjadi Runner Up 1 Miss Congeniality dan menduduki peringkat ke - 19 saat preliminary competition. Kompetisi tahun itu merupakan tahun keberuntungan negara negara di Asia.

6. Miss Indonesia Universe 2008
Puteri Raemawasti ( Puteri Indonesia 2007 )
Dua kali mengalami kegagalan diajang Miss Universe lantas tidak membuat yayasan puteri Indonesia patah arang. Buktinya ditahun 2008, Indonesia mengirimkan Putri Raemawasti pemenang Puteri Indonesia 2007 untuk berlaga diajang Miss Universe 2008 di kota Nha-trang, Vietnam. Raema yang semula berniat hanya menggunakan pakaian renang one piece diajang tersebut, mengingat pro dan kontra di Indonesia mengenai kontes tersebut, ternyata membuat suatu kejutan dimana pada saat preliminary swimsuit competition Raema tampil menggunakan pakaian renang two piece. Dengan kejutan yang dibuat Raema tersebut berarti ia adalah wanita kedua Indonesia diajang Miss Universe yang menggunakan two piece setelah Nadine Chandrawinata pada saat mengikuti ajang yang sama ditahun 2006. Namun kegagalan kembali harus dialami wakil dari Indonesia setelah dimalam final Raema tidak berhasil masuk dalam jajaran Top 15. Padahal selama karantina wakil Indonesia yang satu ini banyak mendapat pujian dari rakyat Vietnam karena kecantikan yang dimilikinya. Raema harus kalah bersaing dengan Miss Japan dan Miss Vietnam wakil dari Asia yang berhasil masuk sebagai semifinalist. Dengan begitu Raema menambah wakil Indonesia yang gagal dalam ajang Miss Universe.

7. Miss Indonesia Universe 2009
Zivanna Letisha Siregar ( Puteri Indonesia 2008 )
Tahun 2008, Yayasan Puteri Indonesia menggelar pemilihan Puteri Indonesia 2008. Kala itu wakil dari DKI Jakarta, Zivanna Letisha Siregar keluar sebagai pemenang mengalahkan kontestan - kontestan lain dari berbagai daerah di Indonesia. Zivanna yang lahir di Jakarta, 1 Februari 1989 itu menjadi wakil Indonesia diajang Miss Universe 2009 di Nassau, Bahamas. Seperti kontestan sebelum - sebelumnya dari Indonesia yang gagal diajang miss Universe, Zivanna pun mengalami hal yang sama. Padahal saat malam puncak penganugerahan Miss Universe 2009 Zivanna menempati rating no. 1 disitus resmi Miss Universe.com, namun kenyataan berbicara lain saat penganugerahan Zivanna tidak berhasil menembus Top 15, bahkan kekecewaan dirasakan oleh negara - negara di Asia yang tak satupun masuk sebagai semifinalist diajang Miss Universe 2009 itu. Sempat menjadi kontestan No. 1 dalam polling internet lantas tidak membuat Zivanna diperhitungkan dalam ajang tersebut. Namun dengan begitu kegigihan Zivanna harus kita akui bahwa dengan dia memperoleh Best Polling Internet berarti dunia mengakui kelebihan yang dimiliki Zivanna Letisha sebagai wakil dari Indonesia.

8. Miss Indonesia Universe 2010
Qory Sandrioriva ( Puteri Indonesia 2009 )
Setelah Zivanna berhasil menarik perhatian dunia lewat kelebihannya dalam ajang Miss Universe 2009 dan meraih Miss Favourite dalam ajang tersebut, akhirnya Zivanna harus menyerahkan mandatnya kepada Qory Sandrioriva, wanita Aceh pertama yang terpilih menjadi Puteri Indonesia 2009 dan akan mewakili Indonesia diajang Miss Universe 2010 nanti. Berbagai Pro dan Kontra dari masyarakat Aceh ketika Qory terpilih menjadi Puteri Indonesia 2009 dan keikutsertaannya keajang Miss Universe 2010.





Minggu, 01 November 2009

KIPRAH PENYANYI WANITA INDONESIA
GO INTERNATIONAL




1. ANGGUN
Penyanyi kelahiran Jakarta, 29 April 1974 ini adalah penyanyi asal Indonesia yang saat ini telah memiliki kewarganegaraan Perancis. Ia merupakan putri dari Darto Singo, seorang seniman Indonesia dan Dien Herdina, seorang perempuan yang masih kerabat Keraton Yogyakarta.Mengawali kariernya dengan tampil di panggung Ancol di usia 7 tahun, Anggun kemudian merekam album anak-anak 2 tahun kemudian.Di bawah bimbingan Ian Antono, Anggun memulai debutnya di Indonesia di tahun 1986 melalui album Dunia Aku Punya. Pada usianya yang masih sangat muda Anggun telah berhasil menggapai puncak popularitasnya sebagai penyanyi rock di Indonesia dengan diraihnya penghargaan "Artis Indonesia Terpopuler 1990-1991". Pada tahun 1994, Anggun memutuskan untuk meninggalkan Indonesia dan mewujudkan impiannya menjadi artis bertaraf internasional. Dengan bantuan Erick Benzi, seorang komposer besar Perancis, pada tahun 1997, Anggun berhasil merilis album internasional pertamanya, Snow on the Sahara, di lebih dari 33 negara di seluruh dunia.Saat ini Anggun bermukim di Perancis dan Kanada untuk melanjutkan karier internasionalnya. Sejak tahun 1997, album-album Anggun direkam dalam dua bahasa, Inggris dan Perancis. Dengan 4 album internasionalnya, Anggun tercatat sebagai penyanyi Asia paling sukses di luar Asia.

2. Nike Ardilla

Nike Ardilla lahir di Bandung tanggal 27 Desember 1975 dari pasangan R. Eddy Kusnadi dan Nining Ningsihrat. Sejak kecil sudah mengawali karir dengan mengikuti berbagai festival menyanyi di Bandung, sampai kemudian bakatnya ditemukan oleh produser musik Deddy Dores. Karir musiknya di dunia hiburan pun dimulai. Tahun 1987, Ibunya memboyong Nike Ardilla ke Himpunan Artis Penyanyi Musisi Indonesia (HAPMI) asuhan Djadjat Paramor. Di sana ia bertemu dengan Deni Kantong, guru menyanyinya, dan Deni Sabrie yang kemudian menjadi manajernya. Deni Kantong dan Sabrie memperkenalkannya pada Deddy Dores. Deddy membuatkan beberapa lagu untuk album pertama Nike yang bertajuk Seberkas Sinar yang terjual lebih dari 500.000 ribu kopi. Sebelumnya Deddy Dores juga sempat menyatukan Nike dengan dua anak didik Deddy dan Deni bernama Deni Angels bersama Cut Irna dan Lady Avisha. Tahun berikutnya Nike merilis album keduanya yang bertajuk Bintang Kehidupan yang mendapatkan sambutan luar biasa, dan terjual dengan angka yang fantastis, yaitu dua juta kopi Selanjutnya Nike merilis album-album yang menjadi best seller. Album rekaman terakhir Nike Ardilla disaat hidupnya yang berjudul Sandiwara Cinta terjual sampai menembus angka tiga juta kopi dan lima juta copy season. Karir Nike Ardilla dalam dunia seni peran juga berjalan mulus seiring dengan dirilisnya album pertama. Nike bermain film Kasmaran bersama almarhum Ryan Hidayat pada tahun 1987 dan terus melahirkan film-film box office sepanjang periode akhir 80-an dan awal 90-an. Nike Ardilla juga sukses dalam beberapa sinetron.Pada tanggal 19 Maret 1995, kurang lebih pukul 06.15 pagi Nike Ardilla tewas dalam sebuah kecelakan tunggal. Mobil Honda Civic berwarna biru metalik plat D 27 AK menabrak pagar beton bak sampah di jalan RE. Martadinata. Diperkirakan Nike tewas seketika, tetapi saksi yang berada disekitar lokasi kecelakan menuturkan Nike belum meninggal saat kejadian, baru dalam perjalanan ke rumah sakit Nike meninggal. Nike mengalami luka parah di kepala dan memar-memar di dadanya. Nike yang saat itu bersama manajernya, Sofiatun, baru saja kembali dari diskotik Polo. Isu-isu negatif seputar kematiannya berkembang diantaranya menyebutkan bahwa Nike mengendarai mobil dengan keadaan mabuk, tapi kemudian kabar itu dibantah keras oleh pihak keluarga dan saksi kunci kecelakaan itu. Sofiatun mengatakan Nike hanya meminum orange jus. Hasil visum polisi menyebutkan tidak menemukan kadar alkohol dalam tubuh Nike. Ada kesimpangsiuran tentang waktu kematian Nike Ardilla, menurut saksi kejadian itu terjadi pukul 3 pagi, tapi saksi lain mengatakan bahwa kecelakaan itu terjadi pukul 5.45 pagi, laporan resmi mengatakan bahwa waktu kejadian adalah pukul 06.15 pagi. Nike Ardilla dimakamkan pada sore itu juga, diantar oleh ribuan penggemarnya beserta para artis ibukota. Kematiannya menghebohkan dunia hiburan Indonesia, ditangisi para fans yang sampai beberapa hari setelah kematiannya masih setia berada di kediaman Nike Ardilla.Menurut Atun yang bersama Nike berada di mobil itu, dalam perjalanan pulang Nike mengendarai mobil itu dengan tidak menggunakan sabuk pengaman. Mobil Nike berusaha menyalip mobil berwarna merah di depannya yang berjalan sangat pelan. Namun ketika menyalip, dari arah berlawanan muncul mobil Taft melaju kencang, Nike langsung menghindari mobil Taft tersebut dan membanting setir terlalu ke kiri sehingga menabrak sebuah pohon dan langsung terpental menabrak pagar beton bak sampah di kantor Usaha Pribadi di jalan RE. Martadinata, dan Nike menghembuskan nafasnya yang terakhir.

3. Kris Dayanti

Krisdayanti, atau sering disingkat KD, Yanti atau Kris (lahir di Malang, Jawa Timur, 24 Maret 1975; umur 34 tahun) adalah seorang artis dan penyanyi Indonesia. Krisdayanti adalah adik kandung dari penyanyi Yuni Shara. Ia merupakan anak dari pasangan Trenggono dan Rachma Widadiningsih. Pada usia 9 tahun, ia mengisi lagu pengiring dalam film Megaloman. Tiga tahun kemudian, ia membuat album pertamanya, Burung-Burung Malam, disusul dengan OST Catatan Si Emon. Saat duduk di bangku Sekolah Menengah Atas, Yanti berpartisipasi pada banyak kompetisi menyanyi dan pertunjukan model. Pada tahun 1991, ia menjadi finalis pada GADIS Sampul, kontes sampul wanita. Pada saat itu juga, ia bertemu James Sundah dan merekam dua lagu untuknya. Dengan itu, Yanti mulai menerima banyak undangan untuk menyanyi dan menjadi model.Yanti bertemu dengan Younky Soewarno dan Chris Pattikawa. Lewat arahan mereka pula, Krisdayanti mengikuti acara Asia Bagus dan menjuarai grand final festival Asia Bagus di Jepang pada tahun 1992. Berbekal kemenanganya di Asia Bagus, Krisdayanti merekam album di Singapura dengan label Pony Canyon dan selanjutnya mengeluarkan singel yang hanya beredar di Singapura dan Jepang. Pada tahun 1997, Krisdayanti terpilih sebagai "The Best of Asia Bagus" (Yang terbaik dari Asia Bagus). Ia juga memenangkan beberapa penghargaan seperti "Album Indonesia Terbaik" di Malaysia pada tahun 1999, penghargaan musik video MTV juga menganugerahi Krisdayanti dengan penghargaan "Most Wanted Female Artist" dan "Most Wanted Indonesian Video". Sepanjang tahun 2004, ia mengadakan delapan kali konser di berbagai tempat, termasuk di kancah internasional. Lagu-lagunya yang selalu jadi hits dan seringnya mengadakan konser menjadikannya sebagai aktris termahal, bahkan, majalah Swa menulis penghasilannya dalam setahun lebih besar dari gaji presiden Indonesia. Krisdayanti masuk kedalam salah satu dari 6 wanita paling berkilau di televisi tahun 1996 versi tabloid Bintang Indonesia, dan juga merupakan salah satu dari 99 wanita paling berpengaruh di Indonesia versi majalah Globe Asia bulan Oktober 2007. Ia menduduki peringkat 31 pada daftar tersebut. Bahkan, ia disejajarkan dengan Marilyn Monroe dan Madonna sebagai lokal brand ambasador Sunsilk - "Semangat Perubahan Besar" pada awal tahun 2008. Yanti juga merupakan bintang film termahal di Indonesia.Ia menikah dengan Anang Hermansyah, musisi dari Jember, Jawa Timur. Rumah tangga mereka dikaruniai satu anak laki-laki dan satu anak perempuan. Rumah tangga mereka sering diserang gosip tentang perselingkuhan, seperti gosip perselingkuhan dengan Dicky Wahyudi, gitaris Tohpati, dan Ari Sigit (cucu mantan Presiden Soeharto). Semua gosip ini dibantah oleh Krisdayanti dan menyatakan hubungannya dengan suaminya baik-baik saja. Perkawinan ini berakhir pada pertengahan Agustus 2009 atas permintaan dari pihak Krisdayanti.

4. Agnes Monica
lahir di Jakarta, 1 Juli 1986 adalah seorang penyanyi, penari, dan aktris Indonesia. Ia merupakan satu-satunya penyanyi Indonesia yang memiliki grup dance sendiri bernama NEZindaHood.
Agnes Monica memulai karirnya di usia 6 tahun sebagai penyanyi cilik. Agnes telah merilis sebanyak 3 buah album anak-anak, yaitu Si Meong, Yess dan Bala-bala. Album-album tersebut sukses melejitkan nama Agnes Monica ke dalam deretan penyanyi anak-anak terpopuler di akhir tahun 1990-an. Selain itu. Agnes juga menjadi presenter di acara anak-anak VAN (Video Anak Anteve), Tralala-Trilili di RCTI dan Diva Romeo di Trans TV. Pada tahun 1999 Agnes mendapat penghargaan Panasonic Awards sebagai presenter anak-anak terfavorit.Menginjak usia 15 tahun, Agnes mulai terjun ke dunia akting dengan membintangi sinetron Pernikahan Dini. Sinetron ini sukses melambungkan nama Agnes di kancah industri hiburan. Melalui sinetron ini, Agnes berhasil menyabet 4 buah penghargaan, yaitu Drama Terpopuler dan Aktris Terfavorit di ajang Panasonic Awards di tahun 2001 dan 2002. Sukses Pernikahan Dini membuat nama Agnes semakin diperhitungkan.2003-2004: ..And The Story Goes.....Setelah sempat menyanyikan soundtrack Pernikahan Dini ("Pernikahan Dini" dan "Seputih Hati"), kemudian juga terlibat kolaborasi dengan Yana Julio dalam singel "Awan dan Ombak", akhirnya Agnes mantap untuk kembali ke bidang awalnya sebagai penyanyi. Agnes merilis album dewasa pertamanya bertajuk ..And The Story Goes..... pada tanggal 8 Oktober 2003. Untuk album ini Agnes menggaet sejumlah musisi handal seperti Ahmad Dhani, Melly Goeslaw, dan lainnya. Pada saat peluncuran album pertamanya ini Agnes juga mulai mempublikasikan niatnya untuk "go internasional".Dengan album ini Agnes berhasil membawa 3 piala AMI Awards 2004, yaitu sebagai "Artis Pop Solo Wanita Terbaik", "Karya Produksi Dance/Tehno Terbaik" untuk lagu "Bilang Saja", serta "Duo/Group Terbaik" untuk kolaborasi Agnes dengan Ahmad Dhani di lagu "Cinta Mati". Agnes juga berhasil meraih penghargaan Anugerah Planet Muzik 2004, Singapura sebagai "Pendatang Baru Terbaik", serta MTV Indonesia Awards 2004 sebagai "Most Favorite Female". Album pertama Agnes ini telah meraih Double Platinum dengan penjualan lebih dari 300.000 kopi.Sementara untuk sinetron, Agnes membintangi Cewekku Jutek di tahun 2003 serta Bunga Perawan dan Cantik di tahun 2004. Untuk karir aktingnya, Agnes kembali mendapat penghargaan dari Panasonic Awards 2003 untuk "Aktris Terfavorit" dan SCTV Awards 2004 sebagai "Aktris Ngetop.
2005-2007: Whaddup A'..?!Pada tanggal 10 Desember 2005, Agnes meluncurkan album keduanya berjudul Whaddup A'..?!. Di album ini selain menggandeng sejumlah musisi Indonesia seperti Dewiq, Melly Goeslaw, Andi Rianto dan lainnya, Agnes juga mengajak penyanyi asal Amerika Serikat, Keith Martin untuk berkolaborasi. Di sini Keith Martin menciptakan 2 buah lagu berbahasa Inggris untuk Agnes dan juga berduet dalam lagu "I'll Light A Candle". Album ini melejitkan beberapa hits singel seperti "Bukan Milikmu Lagi", "Tanpa Kekasihku", "Tak Ada Logika" dan "Cinta Di Ujung Jalan".Album kedua Agnes ini sukses melahirkan banyak penghargaan sepanjang tahun 2006. Agnes kembali meraih 3 piala dari AMI Awards untuk "Artis Pop Solo Wanita Terbaik", "Produksi R&B Terbaik" untuk lagu "Bukan Milikmu Lagi" serta "Desain Sampul Album Terbaik". Agnes juga mendapatkan SCTV Music Awards untuk "Album Pop Solo Terbaik" serta penghargaan VMI Indonesia untuk "Video Klip Terfavorit" dan "Aktris Terbaik" pada video klip "Tanpa Kekasihku". Agnes juga kembali meraih penghargaan MTV Indonesia Awards 2006 sebagai "Most Favorite Female". Agnes juga mendapat penghargaan dari Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta lagu dan Penata Musik Rekaman Indonesia (PAPPRI) sebagai "Artis Fenomenal Generasi Baru Musik Indonesia".Pada tahun 2007, Agnes ditunjuk oleh DEA (Drugs Enforcement Administration) dan IDEC Far East Region sebagai duta anti narkoba se-Asia.2008-sekarang: NEZ dan Sacredly AgneziousPada tahun 2008, Agnes kembali membintangi sinetron, Jelita di RCTI. Agnes juga menyanyikan soundtrack sinetron ini berjudul "Matahariku". Meski sinetronnya tidak terlalu sukses, namun singel "Matahariku" sukses mengantarkan Agnes untuk ketiga kalinya menjadi "Most Favorite Female" MTV Indonesia Awards 2008. Lagu "Matahariku" juga telah mendapat Platinum dengan angka download ringbacktone yang mencapai 1,5 juta. Pada bulan Sepetember 2008, Agnes meluncurkan single berjudul "Godai Aku Lagi". Lagu ini merupakan lagu pertama ciptaan Agnes dan akan dirilis di album ketiganya, Sacredly Agnezious. Singel "Godai Aku Lagi" dan "Matahariku" dirilis lebih awal dari albumnya dalam CD Single edisi terbatas bertajuk NEZ.Pada tanggal 16 Maret 2009, singel ketiga Agnes berjudul "Teruskanlah" resmi diputar di seluruh radio di Indonesia. Pada tanggal 1 April 2009, Agnes akhirnya merilis album ketiganya bertajuk Sacredly Agnezious.Pada tahun 2006, Agnes terlibat dalam syuting serial drama Asia berjudul The Hospital di Taiwan, di mana Agnes beradu akting dengan Jerry Yan, salah satu personil F4. Agnes juga ikut dalam syuting serial Romance in The White House, di mana Agnes dalam serial ini bermain hanya beberapa episode saja. Adapun kedua serial ini telah ditayangkan di Indosiar. Dalam versi lokal, bagian opening dan ending diedit sedemikian rupa dengan menyisipkan scene yang melibatkan Agnes. Bagi sebagian fans drama Taiwan, penyuntingan ini dianggap memaksa. Sesuai dengan ambisi Agnes untuk ”go international”, di penghujung tahun 2006 Agnes memutuskan untuk istirahat total dari kegiatan kuliahnya di Universitas Pelita Harapan, Jurusan Hukum. Dalam waktu dekat Agnes berencana untuk pindah ke Amerika Serikat dan memulai debut internasional-nya di negeri itu. Pada tahun 2008 Agnes berhasil menjuarai Asia Song Festival 2008 di Seoul, Korea Selatan.